KUNJUNGI WEB RESMI KAMI... di...

UNTUK PPDB ONLEN 2017/2018 BELUM SIAP SEMENTARA WAKTU MENUNGGUwww.mtsnparung.sch.id

KLIK WEBSET RESMI KAMI DI BAWAH

ALBUM ALUMNI KELAS IX T.P 2010/2011





  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 1



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 2



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 3



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 4



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 5



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 6



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 7



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 8



  • Klik photo lihat Album Ukuran 3x4 IX. 9







album foto

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

PHOTO PORSENI TINGKAT MK2 TEMPAT DI MTSN CIBINONG

Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket Photobucket

Pengikut

ANAK ANGKAT HARIMAU

ANAK ANGKAT HARIMAU
Disebuah desa di Shanxi ada seorang ibu yang telah berumur 70 tahun, dia hanya memiliki seorang putra tunggal. Pada suatu hari ketika putranya naik gunung mencari kayu bakar dia dimangsa oleh harimau. Ibu tua ini sangat sedih, sambil menangis tersedu-sedu dia pergi ke kantor polisi mengadukan harimau yang memangsa anaknya.
Polisi yang menerima pengaduannya sambil tertawa berkata :”Bagaimana harimau bisa disidangkan dan mendapat hukuman?” Setelah mendengar perkataan polisi ibu tua ini menangis semakin keras, banyak orang yang membujuk ibu ini, tetapi ibu tua ini tidak peduli tetap menangis. Akhirnya kepala polisi menjadi emosi dan memarahi ibu tua ini tetapi ibu tua ini tidak peduli. Kepala polisi sebenarnya juga merasa kasihan kepadanya, akhirnya dia demi membujuknya pura-pura berjanji akan menangkap harimau itu.
Tetapi ibu ini tetap berlutut tidak mau meninggalkan kantor polisi sebelum polisi menerbitkan surat perintah penangkapan. Kepala polisi kehilangan akal lalu bertanya kepada anak buahnya siapa yang berani pergi menangkap harimau. Salah seorang anak buahnya yang bernama Lee yang biasanya suka mabuk-mabukan, setelah mendengar atasan bertanya siapa yang bisa ditugaskan, karena agak mabuk, dia tidak dengan jelas mendengar siapa pembunuh anak ibu ini, langsung berkata bahwa dirinya akan melaksanakan tugas itu dan menerima surat perintah penangkapan. Setelah melihat kejadian itu ibu tua dengan puas meninggalkan kantor polisi.
Lee setelah terbangun dari rasa mabuknya, mendengar ejekan koleganya, menyadari bahwa dirinya telah membuat kekeliruan besar, dia sangat menyesal, didalam hatinya berpikir, atasannya menerbitkan surat izin penangkapan hanya untuk membujuk dan membohongi ibu tua, demi bisa terlepas keributan ibu tua ini, tidak ada maksud yang lain, oleh sebab itu dia santai-santai saja. Setelah beberapa hari berlalu, Lee membawa laporan kepada atasannya.
Atasannya setelah melihat laporan yang kosong, sangat marah berkata, “Engkau berkata dapat menangkap harimau itu, mana hasilnya?” Lee tidak bisa menjawab hanya terdiam dimarahi. Akhirnya dia berkata kepada atasnya akan meminta bantuan pemburu untuk menangkap harimau tersebut, atasannya mengizinkan. Lee mengupah banyak pemburu untuk mencari harimau tersebut, siang malam mereka mencari tetapi setelah sebulan berlalu tetap tidak berhasil. Karena tidak dapat menyelesaikan tugasnya akhirnya dia dihukum cambuk sehingga pantatnya luka, dia merasa sangat sedih tetapi tidak ada tempat mengadu, akhirnya memohon bantuan Tuhan.
Tidak berapa lama kemudian, di depannya muncul seekor harimau, Lee sangat ketakutan, takut dimangsa oleh harimau tersebut, tetapi harimau ini tidak bergerak berlutut didepannya.. Akhirnya Lee bertanya kepada harimau ini, “Jika memang engkau yang memangsa anak ibu tua, menyerahlah engkau akan saya borgol dan engkau harus ikut saya ke kantor polisi.” Setelah berkata demikian Lee mengeluarkan borgol dan memborgol harimau ini, harimau ini dengan jinak membiarkan Lee memborgolnya dan membawanya pulang ke kantor polisi.
Ketika dia diadili oleh hakim, hakim bertanya kepadanya, “Apakah engkau yang memakan anak ibu tua?” Harimau menganggukkan kepalanya mengakui perbuatannya. Hakim berkata lagi, “Membunuh orang harus dihukum mati, ini sudah merupakan hukum yang berlaku disini! Sedangkan ibu tua ini hanya mempunyai seorang anak, engkau telah membunuhnya, sekarang dia sebatang kara juga sudah tua, tidak bertenaga mencari nafkah lagi, jika engkau dapat menjadi anak angkatnya, dan dapat menjaganya, maka saya akan membebaskanmu.”
Sekali lagi harimau menganggukan kepalanya. Akhirnya borgol harimau dilepaskan dan dibiarkan meninggalkan tempat itu. Tetapi ibu tua ini sangat marah, beranggapan hakim tak adil, tidak menghukum mati harimau itu untuk menggantikan nyawa anaknya sungguh tidak adil. Ia pulang sambil tersedu-sedu.
Keesokan harinya, hari masih subuh, ibu tua ini membuka pintu rumahnya, didepan rumahnya ada seekor rusa yang telah mati, darah segar masih mengalir. Ibu tua ini lalu memotong daging rusa ,menguliti lalu dijual ke pasar, mendapatkan uang. Hal demikian sering terjadi, terkadang “anak angkatnya” malahan meletakan kambing hutan didepan rumahnya. Perlahan-lahan ibu tua ini sudah mempunyai sedikit uang yang bisa ditabungnya. Hatinya juga gembira, anak angkatnya malah lebih berbakti daripada anak kandungnya, dia lalu memanggilnya “anak angkat harimau” terkadang anak angkatnya menginap didepan rumahnya.
Setelah beberapa tahun berlalu, orang tua ini karena sudah tua akhirnya meninggal dunia, anak angkat harimaunya datang ke rumah duka menangis dengan sedih. Tabungan ibu tua ini cukup untuk biaya penguburannya, para tetangganya membantu membuat kuburannya, anak angkat harimau ini tiba-tiba datang kekuburan ibu angkatnya membuat para tamu ketakutan. Harimau ini berlutut dikuburan itu dan menangis dengan sedih. beberapa saat kemudian meninggalkan tempat itu, mulai saat itu tidak pernah muncul lagi dan para tetangganya mengukir tulisan diatas batu nisan “Dari angkat harimau yang berbakti”


Sumber :  Erabaru.net

ARTIKEL DALAM SATU LABEL



0 komentar:

Posting Komentar

galeri foto

PERLU STYLE YAMAHA

komentar terbaru

fb


ADMIN JAUHARI

PC

EPG STUDIO PANDUAN BELAJAR BLOG

Photobucket

pengunjung