PESANTREN KILAT (SANLAT)
Pesantren Kilat di MTsN Parung Kab. Bogor sudah dimulai sejak tanggal 11 Agustus 2011 bertempat di Masjid Jami Al-Ikhlas. Sanlat tidak dilaksanakan secara sekaligus seluruh siswa. akan tetapi di laksanakan secara bergilir.
Penyampai materi Bpk. Drs. Hoerudin.
Tadarus Alquran di pimpin oleh Drs. TARMIZI.
MOMENTUM Ramadan bukan hanya memicu maraknya kegiatan dakwah dan ibadah di mana-mana. Biasanya, Ramadan juga selalu menjadi momen menjamurnya pesantren kilat (sanlat) di setiap masjid dan sekolah saat libur.
Sesuai namanya, pesantren kilat memang digelar dalam waktu singkat, biasanya sekitar seminggu. Namun, keterbatasan waktu itu tidak disia-siakan pelajar dan anak-anak untuk berbondong-bondong datang ke masjid atau ke sekolah untuk menuntut ilmu agama lebih intensif dibandingkan dengan hari biasa di bulan lain.
Berbagai tujuan melatarbelakangi pelajar dan anak-anak untuk mengikuti pesantren kilat Ramadan. Yang utama tentunya adalah ngabuburit. Ini seperti yang dirasakan oleh Dian (12), murid salah satu sekolah dasar di Kota Bandung.
"Biasanya, pesantren kilat ada saat liburan sekolah. Jadi daripada diam di rumah enggak ada kerjaan, mendingan sayaikutan. Banyak yang dipelajari di sana, sekalian hitung-hitung ngabuburit menunggu buka puasa," ucapnya.
Sementara bagi Anisa (8), pesantren kilat Ramadan adalah sebuah wadah bermain yang positif. "Di sana kita kan dia-jarin banyak hal, baca Alquran, belajar salat sunat, denger cerita nabi dan kisah teladan, serta lain-lain," kata gadis kecil yang mengikui pesantren kilat di masjid dekat rumahnya di kawasan Bandung Barat.
Pesantren kilat memang diprogram sedemikian rupa agar anak-anak tertarik dan merasa senang mengikuti seluruh rangkaian kegiatan.
"Pada intinya, kita coba tanamkan pengetahuan tentang Islam pada anak, tetapi dengan cara yang mereka senangi. Misalnya kita memberikan contoh perilaku luhur dari Rasul dan Sahabat dengan cerita dengan ilustrasi gambar atau video kalau ada," kata Heri (20), salah seorang remaja masjid di kawasan Cimahi Selatan yang menjadi panitia pesantren kilat
Ramadan di daerahnya.
Dibalik semua bentuk dan daya tariknya, pesantren kilat yang menjamur setiap Ramadan juga mendapat apresiasi yang baik dari Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M. Nuh. Menurut Nuh, pesantren kilat di sekolah-sekolah ataumasjid merupakan salah satu wadah meningkatkan kualitas anak dan remaja.
Tradisi pesantren kilat di bulan Ramadan positif apabila dikaitkan dengan pendidikan karakter anak didik kita," katanya kepada media beberapa hari lalu di Jakarta.
Nuh berharap, kegiatan semacam ini bisa bermanfaat dalam membangun karakter intelektual, spiritual, dan emo-sionalitas anak bangsa.
Di mata ulama, adanya pesantren kilat adalah salah satu upaya untuk mengisi Ramadan dengan kegiatan belajar ilmu agama, terutama bagi mereka yang kesehariannya belajar di sekolah umum. "Porsi ilmu agama ditambah signifikan selama pesantren kilat ini," ujar ulama Majid Jami Nurul Iman, Cimahi, Ustaz H. Maman Somantri.
Pada akhirnya, Maman berharap pesantren kilat bisa menanamkan minat yang lebih besar pada kalangan pelajar dan anak-anak untuk mendalami ilmu agama di bulan lain.
Setidaknya, kegiatan pesantren kilat Ramadan biasa dijadikan pengisi waktu liburan. "Mereka bisa mengisi waktu dengan kegiatan spiritual dan terhindar dari kegiatan negatif seperti petasan dan sebagainya," ucap Maman. (Han-dri Handriansyah/"PR")-*
sumber : Pikiran Rakyat Agust 2010
0 komentar:
Posting Komentar